Masuknya Islam di Spanyol

Benteng terakhir kekuasaan Islam di Andalusia ( Spanyol) setelah seluruh wilayah jatuh ketangan kaum Kristen Katolik berada di Grana. Pada akhir kekuasaan Islam di Andalusia, Granada berada di bawah kuasa Bani Ahmar ( Bani Nashri) penguasa Granada saat itu berada di bawah kepemimpinan Sultan Abu Abdullah bin Abil Hasan ( atau disebut dengan Boabdil dalam aksen Eropa). Ia juga disebut dengan Sultan Muhammad XII.
Pada mulanya, dengan kekuatan umat Islam yang cukup besar diwilayah Granada, umat Islam bisa mempertahankan wilayah ini dari serangan kaum Kristen Katolik. Nmaun kekuatan umat Islam pada akhirnya melemah saat terjadi perselisihan yang seharusnya tidak perlu terjadi antara penguasa Granada Abu Abdullah bin Abil Hasan dengan pamannya Azzaghel. Keduanya berselisih saat umat Islam dikepung oleh kekuatan kaum Kristen Katolik yang sudah sangat siap menyerang Granada. Dlam posisi itu, umat Islam pada saat itu berikhtiar dengan mengajukan solusi kepada kedua pemimpin yang berselisih itu dengan saran agar membagi daerah kekuasaan menjadi dua saran itu dimaksudkan agar kekuatan musuh tidak dapat mengambil peluang mengadakan serangan.
Selanjutnya, Abu Abdullah Muhammad masih terus berusaha mempertahankan Granada sampai kemudian ia menyerah damai ia menerima perjanjian damai yang berarti kekalahan baginya pada tanggal 2 Rabiul Awal tahun 1897 H (2 Januari 1492 M) Abu Abdullah Muhammad penguasa Islam terakhir di Granada dan Andalusia menyerahkan kunci Granada kepada Raja Ferdinand.
Perkembangan Islam di Spanyol
Sejak pertama kali menginjakan kaki di tanah Sepanyol hingga jatuhnya Kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar, masa itu berlangsung hampir sampai 7 setengah abad, sejarah panjang yang di lalui umat Islam di Spanyol itu dapat di bagi menjadi enam pride, yaitu:
Priode pertama (711-755 M)
Sepanyol berada di bawah pemerintahan para Wali yang dia ngkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di damskus. pada priode ini Stabilitas Politiknya belum tercapai secara Sempurna, karena masih banyak ganguan-ganguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, ganguan dari dalam contohnya seperti perselisihan antara elit penguasa terutama pada perdebatan etnis dengan golongan dan juga terdapat perbedaan pandangan anatara Khalifah di damaskus dan Gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan, Maing masing mengakui bahwa mereka lah yang pantas menguasai Spanyol.
gangguan dari luar datang dari sisa sisa musuh islam di spanyol yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada kepemerintahan Islam, setelah mereka berjuang selama 500 tahun akhirnya ia berhasil mengusir Isalm dari Spanyol. karena sering terjadi konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar, akhirnya pada priode ini islam belum memasuki kegiatan pembangunan, priode berakhir dengan datangnya Abd Al-Rahman  Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755M.
Priode kedua (755-912 M)
Umat Islam mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban, seperti mendirikan Masjid Cordova dan sekolah di kota-kota besar Spanyol. namun berbagai ancama datang pada pertengahan abad ke 9, dengan munculnya gerakan Kristen fanatik yang mencari kesyahidan.
Gangguan politik yang paling serius pada priode ini datang dari umat Islam sendiri yaitu pemberontakan pegunungan dekat dengan Malaga, sementara itu perselisihan antara orang orang Barbar dan orang Arab masih sering terjadi.
Priode ketiga (912-1013 M )
Pada priode ini umat Islam Spanyol mencapai Puncak kenajuan dan kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman Al-Nashir mendirikan universitas Cordova, yang perpustakanya memiliki ratusan ribu buku, Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan, pada masa inilah masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran dan pembangunan kota pun berlangsung cepat.
dalam beberapa tahun saja Negara yang tadinya makmur di landa kekacauan dan akhirnya kehancuran total, akhirnya pada tahun 1013 M, dewan Menteri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan Khalifah.
Priode keempat (1013-1086 M)
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh, pada masa ini juga memasuki masa pertikaian intern, melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan  politik Islam itu, untuk pertama kalinya orang orang Kristen untuk pertama kalinya mengambil inisiatif penyerangan, meskipun kehidupan politik tidak stabil namun kehidupan intelektual terus berkembang pada priode ini, istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana yang lain.
priode kelima (1086-1248 M)
Kekalahan-kekalahan yang di alami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. keadaan Spanyol kembali runyam, berada di bawah kekuasaan kecil dalam kondisi demikian umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar, tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. seluh Spanyol kecuali Granda lepas dari kekuasaan Islam.


Priode keenam  ( 1248-1492 M )
pada priode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492), peradaban kemabali mengalami kemajuan seperti Zaman Abdurahman An-Nasir akan tetapi secara politik hanya berkuasa di wilayah yang kecil, kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir , karna perselisihan orang-orang istana dalam perebutan kekuasaan.
Pembangunan- pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman. Diantara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota Al- Zahra, Istana Jafariah di Saragosa, Tembok Toledo, Istana Al- Makmun, Masjid Seville, dan Istana Al- Hamra di Granada.
Cordova
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. oleh penguasa muslim, kota ini dibangun dan perindah, jembatan besar yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Diantara kebanggaan kota Cordova adalah masjid Cordova.
Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol, disana berkumpul sisa sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. posisi Cordova di ambil alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasaan Isalm di Spanyol, arsitektur bangunanya terkenal di seluruh Eropa. istana Al-Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan ketinggian arsitektur Spanyol Islam itu di kelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya.





C. Penyebab Kemunduran dan Kehancuranya
Masayarakat Islam Sepanyol merupakan masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai komunitas, baik Agama maupun Bangsa dengan di tegakanya toleransi beragama, beragam komunitas-komunitas itu dapat bekerja sama dan menyumbangkan kelebihanya masing-masing.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari timur ke barat tidak selalu peperangan, sejak abad ke 11 M dan seterusnya, banyak sarjana melakukan perjalanan dari ujung Barat Wilayah ke ujung Timur, sambil membawa buku-buku dan gagasan-gagasan hal ini menujukan bahwa meskipun umat islam terpecah dalam beberapa kesatuan politik, terdapat apa yang disebut kesatauan umat islam.
Pecahan politik pada masa Mamluk Al-Thawaif dan sesudanya tidak menyebabkan mundurnya peradaban, masa itu justru merupakan masa keemasan Ilmu Pengetahuan Kesenian dan kebudayaan Spanyol Islam Setiap Dinasti di Malaga, Toledo, Sevilla, Ganada, dan lain-lain berusaha menyaingi Cordova merupakan satu-satunya pusat Ilmu dan Peradaban Islam di Spanyol, Mamluk Al-Thawaif berhasil mendirikan pusat peradaban baru yang diantaranya justru lebih maju.
Konflik Islam dengan Kristen para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna, mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upaya dari Kerajaan-Kerajaan Kristen taklukanya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hiraki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Pada abad ke 11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara Umat Islam sedang mengalami kemunduran.
Tidak adanya idiologi pemersatu
Kalau di tempat-temapt lain para mukalaf diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, di Spanyol, sebagaia mana politik yang dijalani Bani Umayyah di Damaskus orang-orang yang tidak pernah menerima orang pribumi. setidaknya samapai abad ke-10 M. Akibatnya kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggrogoti dan merusak perdamaian, hal itu mendatangkan dampak pesar terhadap sejarah sosio-ekonomi negri tersebut
Kesulitan Ekonomi
di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan Ilmu pengetahuan dengan sangat serius sehingga lalai membina perekonomian akibatnya timbul Kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondidi politik dan militer.
Tidak jelasnya system peralihan kekuasaan
hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris, bahkan karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawaif muncul, Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga di sebabkan permasalahan ini.
Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari Dunia Islam yang lain. ia slalu berjuang sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara, dengan demikian tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan Kristen di sana.
Pengaruh Peradaban Spanyol Islam di Eropa
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap Peradaban Islam baik dalam bentuk hubungan Politik, sosial, maupun Perekonomian dan peradaban Negara orang-orang eropa juga menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di kekuasaan Islam jauh meninggalkan Negara-negara tentang gaya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dam dan sains dalam Bangunan fisik.
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke 16 M dan Rasionalisme pada abad ke 17 M. pengaruh peradaban Islam termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd ke eropa berawal dari banyaknya pemuda  Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova , Seville, Malaga, Granada dan Salamanca, selama belajar di Spanyol mereka aktif menerjemahkan buku-buku ilmuan Muslim. pusat penerjemah itu adalah Toledo, setelah pulang ke negrinya mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama, universitas yang pertama di Eropa adalah universitas Paris yang di dirikan pada tahun 1231 M tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibn Rusyd di akhir pertengahan Zaman Eropa, baru berdiri 18 universitas, di dalam universitas ituilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam di ajarkan, seperti Ilmu kedokteran, Ilmun pasti dan Filsafat, pemikiran Filsafat yang banyak di pelajari adalah pemikiran Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.
Pengaruh Ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali  (renaissance) pusaka yunani di Eropa pada abad ke 14 M berkembangnya pemikiran yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang di pelajari dan kemudian di terjemahkan kembali ke dalam bahsa latin.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Spanyol dengam cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa, gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali bangsa yunani klasik pada bad ke 14 M yang bermula di italia, gerakan reformasi pada abad ke 16 M Rasionalisme pada abad ke 17 M dan pencerahan pada abad ke 18 M.


Kesimpulan
Benteng terakhir kekuasaan Islam di Andalusia ( Spanyol) setelah seluruh wilayah jatuh ketangan kaum Kristen Katolik berada di Grana. Pada akhir kekuasaan Islam di Andalusia, Granada berada di bawah kuasa Bani Ahmar ( Bani Nashri) penguasa Granada saat itu berada di bawah kepemimpinan Sultan Abu Abdullah bin Abil Hasan ( atau disebut dengan Boabdil dalam aksen Eropa). Sejak pertama kali menginjakan kaki di tanah Sepanyol Islam memainkan peranan yang sangat besar, masa itu berlangsung hampir sampai 7 setengah abad, sejarah panjang yang di lalui umat Islam di Spanyol itu dapat di bagi menjadi enam pride, yaitu:
Priode pertama (711-755 M)
Priode kedua (755-912 M)
Priode ketiga (912-1013 M )
Priode keempat (1013-1086 M)
Priode keenam  ( 1248-1492 M )
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Spanyol dengam cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa, gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali bangsa yunani klasik pada bad ke 14 M yang bermula di italia, gerakan reformasi pada abad ke 16 M Rasionalisme pada abad ke 17 M dan pencerahan pada abad ke 18 M.





DAFTAR PUSTAKA

http://www.muslimdaily.net/artikel/special-feature/jatuhnya-granada-awal-mula-penindasan-kristen-terhadap-umat-islam-di-andalusia.html Sabtu 18 November 2017 pukul 11.13 WIB
Yatim, Badri. 1995. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-usul kerajaan Banten